Sekjen DPR Ajak Pegawai Solat Tepat Waktu
Sekretaris Jenderal DPR RI Winantuningtyas Titi Swasanany mengajak pegawai di Komplek Parlemen untuk dapat menjalankan ibadah secara tepat waktu, khususnya kepada seluruh pegawai Sekretariat Jenderal DPR RI.
Demikian dikatakannya saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW, di Masjid Baiturrahman, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/5/2016). Hadir dalam peringatan ini untuk memberikan ceramah, yakni Ustadz Syamsul Arifin Nababan. Acara diselenggarakan oleh Penyelenggara PHBI Korpri Setjen DPR/MPR/DPD.
“Saya pribadi merasa ada keharuan dalam peringatan Isra Miraj. Ada dialog antara Allah dan Nabi, terkait dengan perintah untuk shalat tepat waktu. Untuk itu, saya menghimbau dan mengajak, agar shalat tepat pada waktunya,” kata Win, panggilan akrab Winantuningtyas.
Namun di satu sisi, Win mengakui memang sulit untuk mengerjakan shalat dengan tepat waktu karena rutinitas pekerjaan yang cukup banyak di Kompleks Parlemen.
“Kita berada di lingkungan politik yang harus selalu mendampingi Anggota Dewan ketika rapat dan beraktifitas, seperti mencatat dan lain sebagainya,” imbuh Win.
Dalam acara yang bertema ‘Dengan Peringatan Isra Miraj Nabi Besar Muhammad SAW, Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah SWT, serta Pengabdian Kita kepada Bangsa dan Negara’ itu, Win meminta agar memaknai dan mencermati Isra Miraj. Ia juga meningatkan bahwa Nabi Muhammad selalu menjadi suri tauladan yang baik bagi umat manusia.
Sementara itu, Ustadz Syamsul Arifin dalam ceramah dengan tema ‘Kebangkitan Islam, antara Optimisme dan Realitas’, menegaskan kebangkitan Islam semakin sulit dibendung. Banyak gereja diubah menjadi masjid. Hampir setiap hari banyak orang yang masuk Islam.
Ia memulai ceramahnya dengan pengalaman pribadi ketika melakukan ceramah ke Amerika Serikat dan Kanada. Ia mengaku kebangkitan Islam di AS sangat baik. Contohnya, dengan semakin banyak dibangunnya masjid di beberapa negara bagian AS, seperti di Texas dan Washington DC.
“Semakin banyak orang di sana (AS, red) masuk Islam, semakin memantapkan iman kita. Semakin dihujat dan dihina, Islam semakin berkibar. Cahaya Islam tidak meredup, tetapi semakin terang benderang dimana-mana, yang ditandai dengan banyaknya orang masuk Agama Islam,” kata Ustadz.
Ia pun mencoba membandingkan suasana di Indonesia dan AS. Menurutnya, Indonesia yang menyandang titel sebagai negara muslim terbesar di dunia saja masih minim masjid dan Islamic Centre.
“Di Manhattan, ada belasan masjid. Bandingkan dengan segitiga emas Jakarta. Masih kalah banyak. Di Las Vegas, yang katanya kota judi saja, sudah ada banyak masjid. Salah satunya Masjid As-Sabur. Tidak ada masjid yang dijual dan dijadikan diskotik. Tapi ada gereja yang dijual menjadi diskotik,” tegas Ustadz.
Sebagai negara muslim terbesar di dunia, seharusnya Indonesia menjadi contoh. Namun kini Indonesia mengalami kemunduran yang luar biasa. Hal ini diakibatkan kemerosotan moral bangsa.
“Negara yang maju ketika ada penyakit masyarakat, segera dicegah dan dicari penyebabnya, agar tidak menyebar,” imbuh Ustadz.
Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan kemunduran Umat Islam Indonesia. Diantaranya karena Umat Islam meninggalkan tuntunan Alquran dan Sunnah Rasul.
“Kenapa banyak orang masuk Islam, karena mereka sudah meneliti Alquran. Tidak ada pedoman yang dapat mencapai kebahagian selain Alquran. Kita sudah eksperimen di segala hal. Tapi hanya Alquran yang dapat menjadi pedoman,” pesan Ustadz. (sf)foto:jaka,jayadi/iw.